Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan menyelenggarakan kegiatan pendampingan dan pembinaan Posyandu di Padukuhan Sompok, Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul pada Rabu, 06 September 2023. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang diketuai oleh dr. Sudi Indra Jaya, M.Biomed. dari Departemen Farmakologi dan Terapi. Pendampingan dilakukan bersama staf gizi dari Puskesmas Imogiri II dan mahasiswa Minat Farmakologi Prodi Magister Ilmu Biomedik. Pendampingan ini bertujuan mendukung program pemerintah dalam rangka penurunan angka stunting.
Kegiatan abdimas di Padukuhan Sompok berfokus pada upaya peningkatan kapasitas SDM Puskesmas Imogiri II dalam deteksi dini stunting dan melakukan pendalaman mengenai tantangan yang dihadapi kader dalam manajemen posyandu secara umum. Kabupaten Bantul sendiri merupakan salah satu wilayah yang diketahui menjadi lokasi utama (lokus) stunting di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Program pengabdian masyarakat yang telah dilakukan oleh tim Departemen Farmakologi dan Terapi serta Departemen Gizi dan Kesehatan ini merupakan langkah awal dalam melibatkan berbagai pihak/stakeholders untuk menangani stunting secara komprehensif dengan pendekatan intervensi spesifik dan intervensi sensitif.
Salah satu tantangan yang ditemukan dari diskusi dengan kader dan pihak puskesmas adalah adanya antipati masyarakat dengan istilah stunting. Hal ini terutama ditemukan pada orang tua yang balitanya dicurigai stunting. Orang tua belum dapat menerima apabila disampaikan bahwa anaknya kemungkinan menderita stunting. Penolakan dari orang tua dapat berdampak pada terlambatnya penanganan stunting pada anak, misalnya ketika diperlukan pemeriksaan lebih lanjut di fasilitas pelayanan kesehatan tetapi orang tua tidak mau mengantarkan anaknya ke Puskesmas.
Pada kegiatan ini, tim dari FK-KMK UGM berpartisipasi dalam penguatan meja 4 atau meja edukasi. Edukasi masyarakat merupakan faktor penting agar ada sense of urgency mengenai dampak stunting untuk masa depan bayi dan balita. Pemahaman yang baik dan tepat terkait stunting akan mempermudah keterlibatan keluarga dalam penanganan kasus yang sudah terjadi dan pencegahan kasus stunting selanjutnya. Keterlibatan para warga akan turut membantu deteksi awal dan balita yang membutuhkan bisa segera memperoleh penanganan medis yang tepat.